Rabu, 24 Februari 2010

DOA YANG EFEKTIF…


DOA YANG EFEKTIF…

Tuhan berbicara dalam doa-kita mendengar dan bertindak
Kita berbicara dalam doa- Tuhan mendengar dan bertindak




1.Pengampunan
Jawaban doa anda tidak tergantung pada apa yang dilakukan oleh orang yang memusuhi Anda,tetapi tergantung pada apa yang Anda lakukan.
Seandainya tidak terjadi kesalahan dari pihak anda..dan.seandainya orang yang mekakukan kesalahan itu menolak untuk meminta maaf dan mengatakan kepada orang lain bahwa itu adalah kesalahan anda, dan anda telah terluka karenanya, maka hal ini yang harus anda lakukan, ”AMPUNI MEREKA!” Mengapa ?.. karena Yesus yang kita kasihi itu juga telah mengalami apa yang anda alami dan Dia telah Mengambil keputusan untuk melepaskan pengampunan.


2Kekudusan(tidak berdosa)
“Sesunggunya tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allah mu ialah segala kejahatanmu,dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu,. Sehingga Ia tidak mendengar ialah segala dosamu” Yesaya 59:1-2
Jika sampai Tuhan tidak Juga menjawab doa kita,
maka hal ini yang harus kita lakukan,
ujjilah apakah masih ada dosa yang belum diakui yang telah menjadi penghambat bagi doa-doa kita[Mazmur 66:18].
Anda dan saya wajib memiliki hati yang bersih..


3.Tujuan Atau Maskud Yang Benar
Atau kamu berdoa juga tetapi kamu tidak menerima apa-apa,karena kamu salah berdoa,
sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu” Yak 4:3
Tuhan adalah Tuhan yang mengenal isi hati, kalaupun kita berusaha untuk menyamar maksud hati kita yang jahat,
dengan kata kata yang indah dan manis dalam doa, maka Dia akan tetap mengetahuinya.

Senin, 22 Februari 2010

Semangat dalam Proses Belajar


Proses pertumbuhan dan belajar selalu melibatkan resiko. Keberanian memberi anda kekuatan untuk menghadapi kesulitan-kesulitan. Keberanian berasal dari pikiran anda yang jauh lebih bertenaga daripada lingkungan luar anda. Bila anda menyadari bahwa betapa besarnya anda dibanding persoalan yang ada, maka anda akan mendapatkan keberanian untuk mengatasinya.Rintangan akan selalu tampak besar atau kecil sesuai dengan penglihatan anda. Keberanian adalah kapasitas untuk menghadapi apa yang terbayangkan. Ia akan memberi anda kemampuan untuk mengatasi kenyataan.

Melewati rintangan adalah buah dari pencapaian, buah dari keberhasilan. Lihatlah persoalan sebagaimana yang anda inginkan, bukan sebagaimana yang tampak. (Daily Motivation)

Rabu, 03 Februari 2010

Aku Ingin Terbang Bebas

Suatu hari ketika musim semi, saya mengamati beberapa anak muda sedang bermain dengan layang-layang mereka. Langit dipenuhi layang-layang yangberaneka warna, bentuk dan ukuran yang menarik. Mereka terbang dengan lincah dan menari-nari seperti seekor burung yang indah.

Sekuat angin menghembus layang-layang itu, sebuah benang mengendalikan mereka. Meskipun layang-layang itu dihembus angin dengan kuat, mereka akan terus terbang makin tinggi. Mereka digoyang dan ditarik, tetapi benang pengendali membuatnya tetap menghadap ke depan dan melawan angin.

Saya mengamati, sepertinya layang-layang itu sedang berjuang untuk melawan benang yang mengikatnya, seolah-olah mereka mengatakan, "Lepaskan aku! Lepaskan aku! Aku ingin terbang bebas!." Mereka melayang dengan indah sambil berusaha menarik benang dengan kuat. Akhirnya, salah satu layang-layang berhasil terlepas dari benangnya. Layang-layang itu seolah-olah berkata, "Hore, akhirnya aku bebas. Bebas terbang bersama angin."

Namun setelah terlepas dari benang pengendali, dia merasakan angin sepoi-sepoi yang tidak bersahabat. Dia melayang perlahan ke tanah yang buruk, mendarat di tengah semak-semak dan benangnya tersangkut di semak kering. "Akhirnya bebas" , bebas tergeletak tanpa daya di tanah dan tanpa harapan untuk menghadapi tantangan.

Seringkali kita seperti layang-layang itu. Kita ingin lepas dari kendali Tuhan, padahal Tuhan memberi kita penderitaan dan batasan, peraturan yang harus diikuti supaya kita dapat bertumbuh dan memperoleh kekuatan kuat. Benang pengendali sangat dibutuhkan untuk melawan hembusan angin. Beberapa dari kita menarik benang dengan sangat keras sehingga benang terputus dan akhirnya kita tidak bisa terbang lagi untuk mencapai ketinggian yang kita harapkan. Kita berusaha untuk lepas dari benang kendali dan berakhir di semak-semak.
Marilah kita terbang tinggi bersama Tuhan. Terbang tinggi seperti yang sudah Tuhan rancangkan dalam hidup kita, dan mengakui bahwa kendali yang sepertinya membatasi dan melukai kita sebenarnya akan membantu kita untuk naik dan mencapai tujuan Tuhan dalam hidup kita.

Senin, 01 Februari 2010

4 Kepribadian Seseorang (personality plus)

  1. Yang pertama


  2. adalah golongan Sanguinis “Yang Populer”. Mereka ini cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.
    Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi bikin planning/rencana. Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia pasti tak melakukan apapun juga.
    Lain lagi dengan

  3. Tipe kedua,



  4. golongan melankolis, “Yang Sempurna”. Agak berseberangan dengan sang sanguinis. Cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam (lebih banyak diam). Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankolis cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang telah ia pikirkan secara mendalam.
    Orang melankolis selalu ingin serba sempurna. Segala sesuatu ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang melankolis tak akan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah disusun istri melankolis anda, sebab betul-betul ia tata dengan rapi sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba berubah.


  5. Tipe Ketiga


  6. manusia Koleris, “Yang Kuat”. Mereka ini suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa saja ia perintah melalukan sesuatu hal untuknya. Akibat sifatnya yang bossy seperti itu membuat koleris tak punya banyak teman. Orang-orang berusaha menghindar, menjauh agar tak jadi “korban” karakternya yang suka “ngatur” dan tak mau kalah.
    Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya kepribadian yang agak sombong dan merasa, “hanya sayalah yang bisa menyelesaikan segalanya”. Karena itu mereka memiliki “goal oriented”, sangat tegas, kuat, cepat dan tangkas dalam mengerjakan sesuatu.
    Baginya tak ada istilah tidak mungkin. Seorang wanita koleris, sangat mau dan berani menaiki tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “pastilah dilakukannya” maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak mudah menyerah, tak mudah pula mengalah.
    Hal ini berbeda sekali dengan


  7. Tipe keempat:



  8. Sang Plagmatis seseorang yang memiliki sifat “Cinta Damai”. Kelompok ini tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri tidak menyukai. Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia rela sakit, asalkan masalahnya cepat selesai.
    Kaum plagmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin. Cenderung diam, kalem, kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda melihat ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus-menerus, bisa jadi para pendengar yang berkerumun itu orang-orang plagmatis. Sedang yang bicara tentu saja sang Sanguinis.
    Kadang sedikit serba salah berurusan dengan para phlegmatis ini. Ibarat seperti keledai, “kalau didorong malah ngambek, tapi kalau dibiarin nggak jalan”. Jadi jika anda punya staf atau pegawai plagmatis, anda harus rajin memotivasinya sampai ia termotivasi sendiri oleh dirinya.

Tetaplah Melangkah

Mazmur 91:1-2
"Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa, akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 89; Lukas 10; 2 Raja-raja 22-23
Pernahkah Anda mengalami ketika sedang berada di jalan dan menuju suatu tempat ,tiba-tiba hujan turun? Saya pernah mengalaminya. Ketika itu saya sedang mau menuju gereja bersama dengan teman. Oleh karena dari tempat saya turun angkot sampai gereja harus dilalui dengan berjalan kaki, maka kami pun akhirnya berjalan.
Namun, di tengah perjalanan dan kami sedang mengobrol, air dari langit mulai turun rintik-rintik mengenai tubuh kami. Memang pada saat itu kami tahu, awan sedang mendung, tetapi kami tidak mengira bahwa hujan turun. Tak berapa lama kemudian hujan semakin deras dan terpaksa kami harus berteduh. Perjalanan kami menuju gereja pun berhenti sementara.
Dalam keadaan pakaian sedikit basah, kami berteduh sambil menunggu hujan benar-benar berhenti. Dan benar, sekitar 30 menit kemudian hujan berhenti. Kami pun melanjutkan perjalanan sampai akhirnya kami tiba juga di gereja. Pengalaman ini begitu membekas dalam hati saya dan setiap mengingatnya kehidupan rohani saya pun semakin bergairah di dalam Tuhan.
Dalam kehidupan ini, kita pasti menjumpai masalah demi masalah atau kondisi yang tidak mengenakkan. Seperti halnya hujan tadi yang dapat menghentikan langkah seseorang untuk menuju suatu tempat, masalah pun dapat menghentikan langkah kita. Namun, syukur kepada Allah karena Dia memberikan jalan keluar bagi kita agar bisa melewatinya.
Anda tidak perlu berlama-lama disibukkan dengan masalah yang sedang dihadapi saat ini, baik itu masalah di kantor, keluarga, sahabat, atau pasangan Anda sendiri. Allah yang hidup itu dan sekarang tinggal di dalam hati Anda, sudah memberikan jalan keluarnya. Oleh karenanya, tetaplah melangkah dan arahkan pandangan kepada Allah. Jangan biarkan iblis menang dan mengalihkan fokus Anda.
Cara terbaik untuk melihat apakah Tuhan tetap menyertai kehidupan kita adalah dengan tetap melangkah di dalam Tuhan.